Google News Meluncurkan Check Label untuk Keakuratan Sebuah Artikel
Google telah meluncurkan fitur baru,
yaitu berupa label untuk memeriksa fakta dari sebuah artikel hasil
pencarian yang akan ditambahkan pada artikel tersebut nantinya.
Pemeriksaan berita yang fakta atau
sekedar opini saja akan muncul di berita lain dalam Google News dan
Google juga mengatakan bahwa “Cahaya yang bersinar akan memisahkan
sebuah artikel bersifat fiksi atau fakta ”.
Richard Gingras, kepala Google News,
menambahkan “Penambahan fitur baru ini akanntu dan memudahkan pembaca
untuk mengetahui apakah artikel atau berita yang didapat dari pencarian
Google fakta atau hanya rekayasa saja, misalnya dalam suati berita yang
sednag populer dan cukup besar dimana sifat keaslian artikel tersebut
akan dipertanyakan dan diperdebatkan”.
Dia mengatakan, sebuah situs dapat
mengajukan permohonan penambahan fitur ini untuk dimasukkan dan yang
nantinya akan muncul pada artikelnya di hasil pencarian.
“Anda akan melihat tagged artikel di
kotak pencarian yang diperluas oleh news.google.com, Google News, IOS,
dan Android Apps, yang akan diluncurkan di AS dan Inggris ” tambahnya.
Untuk memeriksa apakah artikel sudah terdaftar atau belum dapat dilihat di sumber berita Google News di Desktop.
Cara Google menentukan sebuah artikel
atau berita benar atau fiktif adalah dengan teknik meninjau klaim. Yaitu
disediakannya label tab seperti pendapat, sumber lokal dan sumber yang
terkait.
Memeriksa sebuah keakuratan berita atau artikel telah menjadi sesuatu yang sangat populer dalam beberapa tahun belakangan.
Menurut Reporter Universitas Duke Lab,
ada lebih dari 100 pemeriksaan fakta situs - situs online termasuk BBC
sendiri dalam Reality Check.
Namun, tidak semua pemeriksaan fakta
sebuah situs dapat dijalankan oleh algoritma yang sengaja diadak-adakan.
Semua itu perlu pemeriksaan yang tepat dan tidak berpihak.
Contohnya, situs besar “X” dibongkar
kesalahannya oleh situs lain pada bulan Agustus lalu dan seccepatnya
melakukan perbaikan untuk membuat postingan yang lebih baik setelah
adanya klaim yang disampaikan.
Google pemeriksa fakta berita atau
artikel ini akan dirilis menjelang akhir bulan depan saat pemilihan
Presiden AS. New York Times juga sudah memiliki fitur pemeriksa fakta
atau kekakuratan sebuah berita pada situsnya untuk menjaga tab pada saat
kampanye untuk kantor Oval.
Komentar
Posting Komentar