Penyelesaian Kesenjangan Pekerjaan untuk Infrastruktur Pembangunan
Penyelesaian Kesenjangan Pekerjaan untuk Infrastruktur Pembangunan
Pembangunan terus dilakukan untuk mencapai kemajuan suatu negara. Sebagian program pembangunan berupa pembangunan infrastruktur publik seperti sarana jalan dan pembangkit listrik. Karena banyaknya jenis infrastruktur yang akan dibangun, maka menjadi perhatian para pengusaha dan pemerintah untuk berkolaborasi menangani kesenjangan publik dengan investasi yang akan tumbuh di seluruh pelosok negeri. Hal itu akan mempercepat perbaikan aset yang sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Proses pembangunan yang terus berlanjut membutuhkan pekerja atau sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan kompeten di bidangnya. Hal itu masih kurang mendapat perhatian para pembangun, karena masih ada pekerja yang ikut membangun, tapi belum memiliki kompetensi maksimal. Bahkan, terdapat beberapa bidang pekerjaan yang kosong karena kurangnya SDM memada.
Menjadi pertanyaan besar, bagaimana seorang pekerja dapat mengembangkan keterampilan untuk mengisi celah kosong. Dari berbagai sumber sudah diketahui bidang apa saja yang kosong dan perlu ditangani oleh SDM berkompetensi dan menguasasi teknologi yang tersedia.
Setiap pekerjaan membutuhkan pengetahuan dan keterampilan di bidang yang sesuai. Dan juga sudah diketahui bagaimana mereka dapat memiliki keterampilan yang tahan lama dan dapat menjadi ahli seperti operator perawatan pabrik air, konduktor kereta api, atau foto voltanik solar, dimana pekerjaan di bidang tersebut melebihi pengetahuan bangunan dan konstruksi cukup luas. Berbagai dinamika pasar dapat ditemui untuk industri yang dapat menciptakan keakraban dan disiplin dengan relevansi ekonomi luas.
Pekerja dalam sektor infrastruktur juga menggunakan lebih dari dua kali jumlah alat dan teknologi dibandingkan dengan jumlah rata-rata yang digunakan di semua pekerjaan. Mulai dari komputer pribadi dan radio dua arah untuk forklift dan listrik gergaji. Pekerja harus mahir dengan bermacam-macam instrumen dan perangkat untuk menunjang pekerjaannya.
Hebatnya, meskipun persyaratan pengetahuan ini 93 persen harus dipenuhi, pekerja dalam pekerjaan sektor biasanya tidak memerlukan gelar sarjana. Sementara beberapa pekerjaan infrastruktur, seperti insinyur nuklir dan arsitek lansekap, perlu tingkat pendidikan lebih tinggi. Pendampingan sangat penting, baik dari pengusaha, pendidik, dan badan-badan pembinaan tenaga kerja. Pembinaan harus kolektif pada level regional, mirip dengan upaya yang sudah berlangsung di kota-kota seperti Chicago, Los Angeles, dan Seattle.
Untuk mendukung peluang ekonomi yang lebih besar, infrastruktur berperan penting di pasar tenaga kerja. Karena itu, perlu ditingkatkan lagi keterampilan SDM agar pembangunan dapat mencapai hasil maksimal.
sumber : http://www.thehindu.com/opinion/op-ed/building-a-young-nation-of-character/article7159337.ece
Bisa juga dilihat di : http://www.nurulfikri.ac.id/index.php/artikel/item/1228-penyelesaian-kesenjangan-pekerjaan-untuk-infrastruktur-pembangunan
Komentar
Posting Komentar