Menangkal Efek Negatif Free Wifi ala STT NF





Internet menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat modern. Penggunaan smartphone yang semakin luas membuat kebutuhan akan layanan internet menjadi semakin tinggi. Kini orang tidak harus mengakses internet lewat kabel yang tersambung ke PC atau laptop, namun cukup dengan gadget yang terhubung ke wifi.

Menyadari hal ini banyak restoran dan supermarket mini sampai warung angkringan yang menyediakan layanan free wifi untuk memanjakan pelanggannya. Selain itu, sarana transportasi umum seperti bus sudah ada yang mulai menyediakan layanan tersebut.

Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN). Wifi ini hanya dapat diakses di satu area tertentu saja sesuai dengan luas jangkauannya.


Contoh usaha yang menyediakan wifi gratis bisa ditemukan di sekitar kampus. Mereka menyediakan layanan wifi gratis bagi pengunjungnya. Minimal pelanggan cukup memesan minuman saja, maka pelanggan tersebut sudah dapat menikmati layanan gratis. Model penerapan wifi gratis diyakini dapat mendongkrak jumlah kunjungan dan juga omset penjualan. Layanan free wifi sangat menarik konsumen remaja yang selalu ingin update berita dan tetap eksis di sosial media tanpa harus menghabiskan kuota setiap harinya. Pelanggan cukup menanyakan password wifi kepada kasir atau penjaga restoran.


Saat ini layanan free wifi baru tersedia di kota-kota besar saja, belum merata ke sampai ke pelosok desa. Hal ini terjadi karena masih ada kesenjangan infrastruktur antara kota dan desa. Ada baiknya jika layanan ini bisa merata di setiap tempat umum, di kantor, dan juga sekolah ataupun kampus agar masyarakat dapat mengakses informasi dengan seluas-luasnya.


Agar free wifi ini tidak berdampak negatif bagi masyarakat, sebaiknya penyedia layanan wifi gratis menggunakan perangkat TI untuk mengawasi siapa dan apa saja yang boleh diakses pengguna. Contohnya seperti yang sudah diterapkan di STT Terpadu Nurul Fikri, semua warga kampus diwajibkan login ke portal khusus dengan memasukkan akun dan password sebelum mengakses internet.


Melalui mekanisme ini penyalahgunaan internet dapat diminimalisir karena semua akses internet tercatat dengan rapi dalam sebuah sistem komputerisasi. Pengguna diajak untuk lebih bertanggungjawab dan bijak dalam pemakaian internet. Bagi user yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, mereka terancam tidak dapat mengakses internet untuk sementara waktu atau selamanya. Semoga metode yang diterapkan STT NF dapat menginspirasi lembaga lain untuk mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan internet dengan sebaik-baiknya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Service Operation

Service Transition

Resume Model Bisnis E-Business